Minggu, 01 Februari 2015

JALAN - JALAN KE KOTA ATLAS



LINTAS KOTA ATLAS
Oleh : Yuni Astuti

Liburan pembuka tahun baru 2015 , kami awali dengan kebersamaan ke Kota ATLAS alias ke Semarang. ATLAS merupakan slogan Kota Semarang yang artinya Aman , Tertib, Lancar, Asri dan Sehat . Rencana liburan ke Semarang ini sudah lama ingin kami ujudkan dan sekarang baru kesampaian .
Dari rumah kami sekeluarga berangkat jam 06.15 . Mobil yang membawa kami melaju dengan mulus meninggalkan kota Solo menuju tujuan pertama kami ....tentunya mampir sarapan dulu di Soto Boyolali. Setelah perut terisi , kami langsung menuju kota Semarang .
Dengan adanya jalan tol yang menuju ke Kota Semarang, perjalanan yang biasa ditempuh 3-4 jam dari Solo. Sekarang Cuma 2,5 jam saja dan Alhamdulillah waktu itu jalanan tidak begitu padat sehingga kemacetan di beberapa titik yang biasa macet tidak ada. Pukul  09.00 kami sudah masuk tol Semarang.
Setelah keluar tol , kami menuju ke tujuan pertama yaitu Klenteng SAM POO KONG. Dari pintu keluar tol kira – kira 30 menit perjalanan. Akhirnya kami sampai di tujuan wisata  klenteng SAM POO KONG yang terletak di JL.Simongan Raya No. 129, Semarang, Jawa Tengah, yang biasa di sebut juga Gedong Batu.  Klenteng dengan warna dinding  merah kuning dan ornamen yang khas Cina , membawa anganku berasa lagi berada di Negri Cina . Dengan tempat parkir yang nyaman dan luas , merupakan daya tarik tersendiri . Sampai di pintu masuk Klenteng, kami membeli tiket masuk plataran cukup dengan membayar Rp. 3.000,- per orang. Di halaman yang cukup luas terdapat bangunan klenteng utama dan gua Sam Poo Kong, Klenteng Tho Tee Kong, dan tempat penjualan suvenir .Konon tempat ini adalah tempat persinggahan Laksamana Cheng Ho, seorang penjelajah asal Tiongkok yang beragama Islam , ini dibuktikan dengan adanya bedug di dalam area klenteng .
Begitu kita memasuki halaman Klenteng kita akan langsung melihat Monumen Laksamana Cheng Ho berdiri dengan megah .  Beberapa saat kami berfoto dan membeli gantungan kunci yang sudah mejadi kebiasaanku mengkoleksi setiap melakukan perjalanan. Aku membeli 2 gantungan kunci khas SAM POO KONG , dengan harga yang terjangkau ada yang Rp. 5.000,- ada juga yang Rp.10.000,-. O..ya, di tempat suvenir ini juga menyediakan persewaan pakaian kebesaran Cina lengkap dengan mahkota dan pernak perniknya. Wisatawan yang ingin mengabadikan gambarnya dengan pakaian kebesaran itu , siap dipandu oleh pemandu wisata dengan pengarah gaya dan foto grafernya. Seru bukan...? Dan kami pun meninggalkan klenteng dengan kenangan foto yang terekam di kamera.
Tujuan wisata yang ke-2 adalah Kota Lama. Dimana di kota lama ini , masih banyak bangunan peninggalan jaman Belanda yang dilestarikan yang paling populer adalah “Gereja Blenduk”  karena bentuk atap gereja yang seperti kubah . Sampai sekarang Gereja Blenduk masih digunakan sebagai tempat ibadah .Disekitar Gereja Blenduk banyak bangunan perkantoran yang orisinil peninggalan jaman Belanda. Di Kota lama ini juga terdapat komunitas veteran yang lengkap dengn seragam ala tentara Belanda dengan sepeda kebonya dan topi Belanda. Emmm...wow banget deh melihat  semangat bapak – bapak atau kakek kakek ini yang masih berkobar itu yang harus kita contoh. Aku tidak menyia-nyiakan momen ini, dengan minta ijin pemiliknya aku berfoto dengan sepeda kebo dan topi Belanda , eeeit....ternyata kakek veteran  mau juga diajak foto. Jepret ...jepret, makasih ya kek...senyum yang menawan di hadiahkan untukku.
Setelah mengelilingi kawasan Kota Lama , kami menuju sudut kuliner yang sudah siap dengan sajian Es TemPoe Doeloe dan Mie Godog khas Semarang dan kerak telur (khas Jakarta kali) yang mangkal di sekitar Gereja Blenduk.. Dengan nikmatnya kami menyantap hidangan yang sudah tersaji. Untuk harga , jangan takut masih harga lokal . 1 porsi mie Rp 10.000,- dan esnya Rp.7.500,- untuk kerak telurnya agak mahal Rp.15.000,- Nah selamat mencoba kalau mampir ke Semarang.
Dari Kota Lama kami lanjut ke Masjid Agung Simpang Lima untuk sholat Dhuhur. Setelah sholat kami jalan – jalan ke Mall di kawasan simpang lima, untuk menunggu waktu menjelang sore biar gak terlalu panas. Pukul 14.30 , kami lanjut ke Pantai Marina di pesisir utara Kota Semarang. Disana banyak terlihat orang yang sedang mancing ikan , karena memang kawasan pantai Marina sudah di bangun untuk tempat wisata pancing . Angin pantai yang berhembus menambah betah kami untuk duduk berlama – lama menikmati pemandangan pantai dengan beberapa kapal yang berlabuh di dermaga .Kalau kita ingin membeli ikan bandeng segar hasil pancingan cukup dngan membayar Rp. 25.000,- per kilonya.   Hari menjelang senja , kamipun meninggalkan pantai Marina menuju Masjid Agung Jawa Tengah yang biasa disingkat MAJT. Kami ingin jama’ah Maghrib di MAJT tapi ternyata waktunya masih lama untuk menunggu Maghrib, sambil menunggu waktu sholat Maghrib kami berfoto di plataran MAJT yang megah dan indah. MAJT ini merupakan Masjid kebanggan masyarakat Jawa Tengah yang terletak di Jalan Gajah Raya. Masjid ini memiliki 6 payung elektrik raksasa yang dapat terbuka secara otomatis . Selain itu MAJT juga terdapat menara Al Husna. Di halaman parkir Masjid ada toko – toko penjual suvenir , seperti biasa tak kan kusia –siakan berburu gantungan kunci khas Masjid Agung Jateng. Dan aku menemukan gantungan kunci miniatur masjid seharga Rp 10.000,-